Sabtu, Februari 28, 2009

Oleh : Novyanto Widadi

novyantowidadi@yahoo.co.id


Sampah daun atau rumput yang biasanya dibakar di lingkungan rumah atau kantor mampu meningkatkan suhu udara dan polusi akibat asap yang ditimbulkan. Sampah makanan yang dibiarkan membusuk, akan menghasilkan bau dan gas metana yang mempengaruhi komposisi kandungan unsur kimia di atmosfir. Sehingga tanpa kita sadari, sampah yang dihasilkan dunia ikut memberikan sumbangan yang cukup besar terjadinya pemanasan global. Guna mengurangi dampak polusi sampah tersebut adalah dengan mengolahnya menjadi pupuk organik. Sampah-sampah yang ada dapat dimanfaatkan melalui proses pembusukan dan penguraian menjadi pupuk organik padat atau cair. Diharapkan, upaya ini mendukung green environment dan mengurangi pemanasan global sesuai yang diamanat-kan melalui Keppres No. 23 tahun 1992 tentang perlindungan lapisan Ozon dan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).


Berbicara tentang pupuk organik cair itu sendiri, merupakan produk olahan dari sampah sisa makanan, sampah daun dan pohon serta sampah organik lainnya selain plastik atau karet. Pada dasarnya, tumbuhan membutuhkan 3 unsur penting yaitu Natrium (N), Fosfor (P) dan Kalium (K) serta unsur-unsur lainnya. Dengan menggunakan pupuk kimia atau anorganik, unsur-unsur tersebut dapat terpenuhi. Namun memiliki efek negatif hingga menghilangkan unsur hara. Penggunaannya pun harus terbatas karena bila berlebihan dapat mengakibatkan tercemarnya mikoorganisme yang sangat dibutuhkan dalam penguraian senyawa tanah. Sehingga alternatif paling baik adalah menggunakan pupuk padat atau cair organik karena mengandung segala unsur yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman serta tidak meninggal-kan residu atau efek negatif. Pupuk organik cair di provinsi Jogjakarta, Jawa Tengah dan Sumatera Selatan telah berhasil diproduksi secara massal dan digunakan sebagai pengganti pupuk buatan atau kimia.


Saat ini, Skadron Udara 4 telah membangun Recycle Squad yang mampu menghasilkan pupuk cair organik dengan menggunakan bahan sisa makanan dan sampah daun atau rumput. Cara pembuatannya pun cukup mudah. Peralatan yang dibutuhkan adalah Drum plastik produksi, Mesin penghancur sampah, Bioaktivator dan bahan sampah organik. Dengan hal tersebut, segala jenis sampah organik tidak akan terbuang sia-sia atau menumpuk. Cara pembuatannya adalah :


1. Siapkan drum plastik produksi. Bahan yang dibutuhkan adalah drum plastik kapasitas 60 liter. Didalamnya dibuat saluran dari pipa PVC ukuran 1 inch yang berguna sebagai ventilasi dan tempat keluarnya pupuk cair. Pipa tersebut saling tersambung, diberi lubang sebagai tempat mengalirnya cairan yang akan dihasilkan. Sebaiknya lubang-lubang tersebut diberi kasa plastik sehingga sampah padat dan belatung yang ada, tidak ikut keluar. Untuk mengambil hasilnya, buatkan kran yang tersambung oleh pipa-pipa tadi. Posisi kran ± 40 cm dari dasar drum plastik.


2. Siapkan mesin penghancur sampah. Mesin ini berguna untuk menghancurkan sampah-sampah daun, ranting atau rumput sehingga akan mudah dan lebih cepat terurai oleh mikroorganisme. Berdasarkan uji coba yang telah dilaksanakan, sampah yang telah dihancurkan membutuhkan waktu hingga 6 hari untuk menjadi pupuk organik cair. Dibandingkan dengan sampah yang tidak dihancurkan terlebih dahulu, memakan waktu kurang lebih 15 hari untuk terurai. Mesin penghancur sampah yang saat ini dimiliki oleh Recycle Squad Skadron Udara 4 adalah produksi dari tangan-tangan ahli Skadron Teknik 022, sehingga dapat menghemat biaya dan menggunakan bahan rangka berkualitas serta mesin yang prima.


3. Siapkan bahan sampah organik. Sampah kota yang dapat digunakan antara lain sisa makanan, tulang ikan atau sisa bekas daging, kulit atau sisa buah-buahan, sayuran dan nasi. Sedangkan sampah organik lainnya yaitu daun, ranting dan rumput yang akan lebih baik bila dihancurkan terlebih dahulu. Sampah plastik, karet atau bahan mengandung logam tidak dapat digunakan sebagai bahan pupuk organik cair.

4. Bioaktivator. Pada dasarnya, Bioaktivator adalah cairan berisi berbagai mikroorganisme hidup, yang berguna untuk mempercepat proses pembusukan dan penguraian bahan organik. Saat ini, dipasaran telah banyak beredar bioaktivator berbagai merek antara lain Boisca, Beka atau EM4.


5. Proses pembuatan pupuk organik cair. Pertama adalah siapkan drum plastik yang telah dipasang pipa ventilasi, isi dengan sampah organik hingga seperempat drum plastik, semprotkan bioaktivator secara merata, masukkan tumpukan kedua hingga drum plastik setengah penuh dan semprot-kan lagi bioaktivator. Ulangi kegiatan tersebut hingga drum plastik terisi penuh. Tutup rapat dan diamkan hingga 1 minggu. Setelah itu periksa isi drum plastik, umumnya sampah telah menyusut sehingga dapat ditambahkan lagi hingga penuh. Jangan lupa untuk menyemprotkan bioaktivator ke sampah baru hingga merata. Umumnya pupuk organik cair sudah dapat diambil hasilnya setelah 14 hari. Dengan posisi kran yang tidak didasar drum plastik, diharapkan pengambilan pupuk cair organik masih menyisakan cairan dibawah kran. Cairan itulah yang banyak mengandung mikroorganisme pengurai dan berfungsi untuk menggantikan bioaktivator dalam proses selanjutnya. Proses pembuatan pupuk cair tersebut cukup sederhana, tidak membutuhkan dana yang besar dan tidak perlu dilaksanakan pengurasan.


Walaupun telah ada bukti keberhasilan penggunaan pupuk organik cair, namun saat ini produksi pupuk organik cair Recycle Squad Skadron Udara 4 tetap diujicobakan terhadap lahan yang ditanami berbagai tanaman hias dan bunga, pohon cabe serta pohon pepaya di lingkungan Skadron Udara 4. Semoga upaya yang dilaksanakan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sehingga program pemerintah dalam rehabilitasi lahan dan hutan Indonesia, tidak terpaku hanya dengan menanam pohon saja. Ikut menjaga dan merawat apa yang kita tanam, membuat kita dapat menepuk dada serayamengucapkan

“I am Green”.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Thanks Vi...artikelnye Bagus.

Harusnye tiap rumah di komplek punya Tong buat ngelola limbah..yang nantinye bisa jadi pupuk...

Apalagi kalo ini bisaj adi bisnis kita..Kompak@90..jadi pengusaha pupuk organik...keren tuh.

Ayo...kita wujudkan.

JOCKO 90 mengatakan...

Komentar :JOCKO 90

Hebat Mas Novie....saya bangga...pasti ini ide dan gagasan Mas Novie saat masih menjabat Komandan....meningglkan sesuatu yg baik dan bermanfaat bagi anggota...mudah2an doanya anggota akan selalu mengalir buat Mas Novie

Saya sependapat dengan Mas Suroso...cocok tuh kalau bisa dikembangkan sbg bentuk usaha Kompak 90...ya hitung2 utk meningkatkan kekompakkan dan tali silaturohmi kita.

Maju terus Mas Novie dengan ide2 dan gagasan lain yg bisa bikin perubahan utk kemajuan organisasi

Semoga karya2nya selalu dikenang dan bisa dicontoh rekan2 yg lain...amin....

 
KOMPAK@90 - © 2007 Template feito por Templates para Você